- Ready RizkiAdhitama
- Reyza Pratama Komala
- Sarah Aulia Rahmah
- Widya Naufalinda
XI IPA 1
PEMBUATAN KOLOID
I. STANDAR KOMPETENSI
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari
II. KOMPETENSI DASAR
Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan – bahan yang ada di sekitar
III. TUJUAN
Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi
IV. TEORI
Ukuran Partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi) partikel sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara pembuatan koloid antara lain :
- Cara Kondensasi, yaitu partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut
- Cara Dispersi, yaitu partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig)
A. Alat :
- Lumpang
- Gelas Kimia
- Tabung Reaksi dan rak
- Pembakar spirtus
- Pengaduk kaca
- Kaki tiga dan kasa kawat
- Gelas Ukur
- Labu Erlenmayer
- Pipet Tetes
- Neraca
- Gula pasir
- Serbuk belerang
- Agar – agar
- Minyak tanah
- Larutan FeCl3 jenuh
- Larutan Sabun
- Aquadest
- Susu
Percobaan A : Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi
a. Sol belerang dalam air
- Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang sampai halus
- Ambil 1 bagian campuran dan campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus
- Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran itu ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air. Kemudian aduk campuran ini. Amati hasilnya.
- Ambil agar – agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih
- Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi. Cara ini disebut peptisasi
- Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih
- Tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat.
- Amati hasilnya
- Masukkan 1 ml minyak tanah dan 5 ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak
- Masukkan 1 ml minyak tanah, 5 ml air dan 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut.
- Masukkan 50 ml susu cair ke dalam gelas kimia 100 ml
- Tambahkan 20 tetes asam cuka ke dalamnya
- Amati apa yang terjadi pada susu ketika diteteskan asam cuka
VII. HASIL PENGAMATAN
Percobaan
|
Kegiatan Pembuatan
|
Hasil
|
A
|
a.
Sol Belerang (dispersi)
|
Air
berwarna keruh & terdapat endapan (koloid)
|
b.
Sol agar – agar (dispersi)
|
Air
berwarna keruh & terdapat endapan (koloid)
|
|
B
|
Sol
Fe(OH)3 (kondensasi)
|
Air
dengan FeCl3
|
C
|
a.
Campuran air dan minyak tanah
|
Air
dan Minyak tidak tercampur
|
b.
Campuran minyak tanah, air dan
sabun
|
Air
sabun & Minyak tercampur dan menghasilkan busa
|
|
D
|
Susu + Asam Cuka
|
Susu
mengalami koagulasi atau penggumpalan
|
VIII. PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi!
Jawab : Cara Dispersi yaitu dengan memperkecil ukuran partikel menjadi ukuran partikel koloid. Sedangkan cara kondensasi yaitu dengan memperbesar ukuran partikel (biasanya larutan) diubah menjadi koloid.
2. Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
Jawab : Fungsi gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid didalam air karena sifat gula yaitu akan membuat larutan di dalam air.
3. Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan ke dalam air mendidih? Tuliskan reaksi kimianya!
Jawab : Air dan FeCl3 tercampur dan berubah warna menjadi merah kecoklatan.
Reaksinya : FeCl3 + H2O → Fe(OH)3 + HCl
IX. KESIMPULAN
Dalam pembuatan koloid dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu disperse dan kondensasi. Contoh pembuatan koloid dengan cara dispersi itu antara lain adalah sol belerang & sol agar-agar sedangkan cara kondensasi yaitu pembuatan sol Fe(OH)3.
thanks for the post
BalasHapus